Biz Mama Luarbiasa

Sabtu, 08 Mei 2010

Know Your Monkey

Hehehehehe....
maksudnya mau bilang, kalau mau 'jual' sesuatu, kenali baik-baik 'monyet'nya alias 'apa yang mau dijual'. Disambung-sambungin aja lah yaa... ^_^

Misal....

Mau interview kerja... jual diri.
Kenali dulu kelebihan kita apa.
Ngga mungkin kan kalau ditanya pewawancara "Jadi... apa keuntungan Perusahaan menggaji Anda? Apa yang bisa kamu tawarkan ke Perusahaan ini? Banyak lho yang melamar seperti Anda, lulusan kampus terkenal-lagi." terus bengong ngga bisa jawab.
"Ehm, apa ya Bu/Pak...?". Lho... malah balik tanya.
Atau, "Ya pasti untung lah". Jawaban apaan tuh...? :p

Mau jualan barang/jasa... misalnya mau nawarin member kartu kredit.
Telpon nih, ceritanya, ke Calon Customer. Berhubung dapat list customer dari data kartu kredit bank lain terus ditanya sama si Calon Customer, "Kelebihan kartu kredit ini apa dibanding kartu saya sebelumnya?".
Trus dijawab *pake 'hak-hok, hak-hok'*, "Yaaa... apa ya... ya pasti bisa Ibu pakai lah untuk belanja-belanja... hihihihi...".
Yaaahh... kalo ngga jelas begitu, trus yang diomongin semua orang juga tau, kira-kira tertarik ngga tuh Customer? Udah tau lah pasti, itu telpon langsung ditutup. *Just recently having this experience, only I was not that harsh :D*

Mau menawarkan join bisnis? Sama aja.

Nih ya... sekalian curhat :p
Saya nih lumayan sering ditawarin barang atau jasa atau kerjasama oleh orang. Kayaknya semua orang pernah mengalaminya, apalagi di jaman sekarang yang apa-apa is on trade. Tapi, semua penawaran akan langsung saya tampik di depan kalau si pemberi penawaran ngga bisa kasih liat kelebihan saya join/beli.
Bahkan suami ngajak bisnis aja pasti saya minta proposalnya dulu. Ya iya tho, apalagi ngajakin partner-an bisnis, kudu liat dong prospek ke depan seperti apa. Kalau belum kenal betul apa yang mau ditawarkan, apalagi masih meraba-raba, dijamin saya ngga tertarik. Istilah Pasar Baru-nya: Nehi!

Jadi...
apa aja nih yang harus dikenali?


'Kenali Monyet'nya dengan 4P.

Partner - Product - Plan - People


Begini contohnya 4P di bisnis saya.

Partner - who's your partner?
Siapa produsen/supplier? Siapa distributor? Kamu punya siapa yang akan backup 'jualan' kamu? Siapa partner kamu? Siapa/nama almamater kamu? Siapa nama/perusahaan di balik bisnis kamu?

Di bisnis saya, saya punya partner Oriflame.
Perusahan kosmetik alami yang berdiri pada tahun 1967 di Swedia. Nama yang udah berkibar lama banget di belantika perkosmetikan :D Jarang harus cerita panjang lebar tentang Oriflame, lha wong udah kehitung household-name, gitu lho. Dari saya kecil saya sudah kenal Oriflame, karena ibu saya yang cantik (ehm! sampai sekarang. ehm!) sudah pakai tuh rangkaian Royal Velvet dari Oriflame.
Kalau ada kosmetik yang dijual secara langsung dan terus bertahan, dan berkembang pesat (!), padahal ada kosmetik lain yang colaps, artinya nih perusahaan kosmetik oke punya, bukan?

Product - what's your product?
Apa saja? Apakah mudah dijual? Siapa saja target marketnya?

Di bisnis saya, produknya adalah kosmetik, itu termasuk perlengkapan make-up, perawatan kulit, alat/aksesoris, toilettries. Produk yang ada tersedia bagi wanita & pria, usia bayi sampai kakek-nenek, jenis kulit kering-berminyak-kombinasi-sensitif.
Produknya spesifik bagi tiap orang dengan range market yang luas. Ada ratusan jenis produk lho.
Harganya pun berkisar antara belasan ribu rupiah sampai 400ribuan. Cukup logis dan relatif murah untuk rangkaian produk impor. Untuk kosmetik diproduksi di beberapa negara Eropa dan untuk alat/aksesoris di beberapa negara Asia.
Semua orang bisa menjadi prospek customer, karena there's always something available for everyone.
Dan seperti saya singgung di atas, Oriflame udah lama ada. Jadi sudah kebukti tuh makanya bertahan terus karena selalu dicari orang, jaminan mutu....

Plan - what's the plan/system?
Apa rencana kerja nya? Bagaimana keuntungan didapat?

Keuntungan di bisnis Oriflame saya, bisa didapat dari 2 cara. Menjual & Mensponsori/rekrut.

- Menjual.
Produk Oriflame bisa didapatkan langsung exclusively hanya oleh para member (yang disebut Consultant) yang terdaftar di Oriflame. Para customer dapat membeli produk Oriflame melalui para consultant ini dengan harga sesuai katalog Oriflame yang disebarkan kepada consultant. Consultant mendapatkan keuntungan perbedaan selisih harga member dengan harga katalog. Besarnya mencapai 30% (gross) dari harga katalog! Belum lagi berbagai produk berkualitas diberikan GRATIS kepada para consultant yang memenuhi target tertentu. Untuk consultant baru diadakan welcome program (WP) dengan produk gratis senilai mulai dari Rp. 69.900 - Rp. 150.000.

- Mensponsori/rekrut.
Nah ini nih gravy-nya, maksudnya biang dari mendapatkan keuntungan di bisnis Oriflame.
Tiap produk Oriflame punya poinnya masing-masing. Apabila seorang consultant mencapai akumulasi poin tertentu setiap bulannya (sesuai Success Plan Oriflame) maka yang bersangkutan akan diberikan performance discount yaitu bonus berupa uang yang kisarannya antara 30 ribu - 7juta rupiah. Dan apabila mencapai target pencapaian level/title tertentu akan diberikan bonus cash reward yang berkisar antara 7 juta - 7 milyar rupiah. Belum lagi hadiah mobil gratis (on the road... tinggal pilih mau warna apa), gala dinner, sampai perjalanan gratis ke luar negeri untuk mengikuti seminar internasional sambil wisata.
Semua gravy tadi *ups ko jadi laper, ngebayangin gravy steak* hanya bisa didapat dengan 'rekrut-rekrut-rekrut' karena pencapaian target poin untuk performance discount, dll. bukanlah merupakan target poin pribadi, melainkan poin grup jaringan di bawah tiap consultant.
Cara merekrut/membentuk jaringan? Tolong lanjut ke P ke-4.

People - who are the people you'll be working with
Siapa yang akan kerja bareng kita?

Ini beda ya, sama pertanyaan siapa partner. Partner itu ibarat perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaan kita dalam berbisnis. Kalau people, lebih ke 'orang kita sendiri', konsultan/manajemen dan pekerja kita. Siapa itu?


Di bisnis Oriflame saya, the People is BOSSFamily - sebuah organisasi para consultant Oriflame yang pertumbuhannya paling pesat di Indonesia (quoting Mr. Ted Boman - Managing Director of Oriflame Indonesia's speech on BOP, 08-May-2010).
BOSSFamily adalah keluarga besar yang saling support dalam menjalankan bisnis Oriflame, baik secara offline maupun online. Motto BOSSFamily adalah "Kebersamaan membawa kemudahan", dan itu dipegang teguh secara bersama, menjadikan BOSSFamily organisasi yang solid dan kompak.
Support-nya pun ngga nanggung. BOSSFamily mengadakan training, sharing, dan recognisi rutin bagi para consultant yang tergabung di dalamnya, dan... menyediakan web replika bisnis gratis sebagai sarana consultant berkiprah secara online. That's MY People. Ini yang bikin bisnis Oriflame Gue Beda ^_^

Jadi... (lagi)
know your monkey, yaa... rajin-rajin mempelajari 'barang' kamu sendiri.
Kalau sudah kenal betul monyet sendiri, kira-kira apa perlu mau menang jualan monyet ngubek-ngubek monyet orang lain. Ngga lah.
Be fair, be good, be better on your own. Cause GOD knows, and the reward awaits you ;)

Jumat, 23 April 2010

SiSINGAan :)


Mau share... Alhamdulillaah kesampean balik ke home away from home.
Thanks to my biz, dari 3 bulan bonus jadinya ke sono ada lah duit buat modal jalan ke sana ke mari :p
Next year, mo angkut keluarga aah... (karena bonus jalan2 dari my biz ngga ke sana sih tahun depan, tapi ke... PARIS!!!)

Ini makanan pertama "asli" Kota Singa. *ngga mau ngitung BK sama roti 7-11 :p*



Makan di Lau Pa Sat, berhubung ngga ngerti nyari hawker center di mana. Maklumlah, dulunya cuma sempat jadi orang daerah Timur, sementara ngidernya di city terus.

Sebenarnya kepingin ketemu banyak teman & handai taulan selama kunjungan singkat di sana, apa daya, sebelum berangkat kerjaan kantor tetap banyak jadi tidak sempat janjian or woro2. *up. Jeung Aisya, Manager 15%, sangat menyesal ngga jadi janjian kopdar kita :"(*

Cuma sempat ketemuan sama Lilian (teman kampus ku) dan 'mas'nya :D

Note: liat tampang-mau-tidur saya... lagi kecapean berat tuh, abis ngider :p

Jadinya sama Mahisa cuma sms-an aja, sama Fellen cuma telponan (thx Lilian buat pinjeman HPnyah). Ngga sempat 'pulang kampung' nengok old neighborhood. Hiks, so little time so much to do...

Next time lah, next time.
Lagipula, akhir tahun sudah punya janji sama teman2 *hmm pada inget ngga ya?* 2010 ketemuan lagi di Chinese Garden.
Sampai nanti, dengan bawa bonus yang lebih gede, bisa bawa rombongan lebih banyak, oleh2 lebih banyak... doakan ya... insya Allah dikasih umur. Aamiin...

Minggu, 21 Maret 2010

Kawan Kami yang Hebat

Pagi-pagi (oh well, not-so-pagi karena kesiangan akibat kecapean travelling kris-crossing the city hari Sabtu) baca koran langganan bapak saya yang memang selalu diletakkan di meja tamu tiap pagi sesudah dibaca si empunya.

Headline hari ini soal Israel Teroris. Hmmm... baca cuma sekilas aja. Bukannya ngga peduli sama nasib sodara2 di Filistin sana, cuma ngerasa there's nothing i could do saat ini untuk mereka that really going to make an impact. Jadi, yang masuk ke otak & mau dibahas saat ini adalah yang saya baca on that lower side column, just above shalat schedule, tentang Ken Kawan Soetanto.


Artikel ini ditulis mba' Dewi Mardiani (apanya mba' Ade Mardiani of Asoka, ya? fufufu) tentang Bapak Ken Kawan Soetanto, seorang peneliti Indonesia yang berkiprah luar biasa di Jepang. Dia berangkat dari kesederhanaan, benar2 sederhana seperti kisah Cinderella. Namun mimpi dan kemauannya yang besar mengantarkannya menuju tempatnya saat ini.

Nama aslinya Chen Wen Quan, lahir di Surabaya pada 1951. Diawali dengan belajar elektronika secara otodidak, berlanjut membuka toko reparasi alat elektronik, sampai sengaja kuliah ke Jepang dengan tujuan belajar memperbaiki transistor buatan Jepang. Long story short, beliau mencapai gelar sarjana teknik & pertanian, doktor aplikasi rekayasa elektronika, kedokteran, farmasi, dan di bidang pendidikan Jepang. Sekarang juga menjabat sebagai guru besar di Universitas Waseda, Universitas Toin - Yokohama, dan Universitas Internasional Venice - Italy. Dan pada saat kisahnya ditulis mba' Dewi, Pak Tanto sedang memberi motivasi pada para peneliti Indonesia.

Saya sangat suka membaca kisah2 orang yang sukses, rather than hanya kisah tentang kemalangan, untuk belajar dari pengalaman mereka. Karena saya tahu dibalik kesuksesan pasti ada perjuangan. Dan saya percaya ke'beruntung'an mereka itu adalah hasil konsistensi dan persistensi mengejar impiannya.

Menurut Pak Tanto, harus bisa menetapkan garis besar tujuan dan harus pede. Jangan hanya berpikir setingkat nasional (apalagi lokal), berani bertanding secara internasional. Salah satu pesannya, "Lakukan dobrakan, buat orisinalitas. Perluas teman-teman dan dukungan.". Beliau katakan, "Kitalah yang mampu mengubah diri kita sendiri." Mau jadi orang baik, biasa saja, atau buruk.

Dari kisah tersebut, ter'baca' bahwa Pak Tanto berani mengambil sikap untuk merubah kondisinya. Beliau terus berusaha memperbaiki kualitas dengan terus belajar, tidak terpuruk pada situasi yang tidak menguntungkan, berani ber'mimpi' dan terus berusaha mencapai tujuannya. Dan tidak lupa pula memperluas jaringan sosialnya untuk memperoleh dukungan seluas mungkin.

So the keywords: dream big, set goals, improve, plan & focuss, be people-person

Hmm... a lot to learn from Kawan kami yang hebat :D

Jumat, 20 November 2009

Think OUT OF THE BOX -- Duplikasi is the Best

Dikirim oleh seorang sahabat terbaik yang dermawan & ngga pelit bagi2 ilmu, via e-mail, dari milis sebelah:

------------
Subject: FINANCIAL FREEDOM ala Udin (Tukang Becak) vs Howard Schultz (Starbucks)

THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Berapabesar space yang ada "di dalam box" tsb? Relatif Berapa besar space yangada "di luar box" tsb? WOW! No Limit.

Coba kita lupakan segenap teori canggih dunia entrepreneurship (ttg modalusaha, skill, keberanian untuk memulai usaha, dst,dst). Sementara banyak orang yang masih harus bergelut dalam kesibukan bisnis setiap hari setelah 10 tahun berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang Udin tamatan SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!


Becak ke-1 :==> Udin memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp. 60,000/hari(bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitar Rp.30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp. 30,000/hari.Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp. 12juta/unit.

Becak Ke-2 :==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari.Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp.60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.

Becak Ke-3 :==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.

Becak Ke-4 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-5 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-6 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-7 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-8 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-9 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-10 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.

Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becakpertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untukmengurusi ke-10 becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp.300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor).Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.

=======
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuah bisnis.Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi),sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan itu bisa terjadi.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10juta. Tetapi tetap masih ADA.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.

=========
Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....

THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.

Kunci kesuksesannya terletak pada "DUPLIKASI".

Ini rahasianya : "JALANKAN BISNIS YANG MUDAH DI DUPLIKASIKAN, DAN TIDAKPERLU KETERLIBATAN KITA SECARA PENUH DALAM BISNIS TERSEBUT".

KUNCI UTAMA LAINNYA adalah : HIDUP HEMAT PADA AWALNYA UNTUK MENABUNG ,UANG TABUNGANNYA DI INVESTASIKAN UNTUK MENGHASILKAN UANG, LAKUKAN TERUSBERULANG-ULANG, SETELAH PENGHASILANNYA SUDAH CUKUP BESAR, BARULAH HIDUPBERSENANG-SENANG.

========
Mari berhitung matematika ...Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini,mana yang Anda pilih ?
1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp. 100 juta.2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertamacuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.
Pilih mana ????

Jawabannya :
Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar

Option II :
Bulan ke-1 : Rp. 1000
Bulan ke-2 : Rp. 2 ribu
Bulan ke-3 : Rp. 4 ribu
Bulan ke-4 : Rp. 8 ribu
Bulan ke-5 : Rp. 16 ribu
Bulan ke-6. Rp. 32 ribu
Bulan ke-7 : Rp. 64 ribu
Bulan ke-8 : Rp. 125 ribu
Bulan ke-9 : Rp. 250 ribu
Bulan ke-10: Rp. 500 ribu
Bulan ke-11: Rp. 1 juta
Bulan ke-12: Rp. 2 juta
Bulan ke-13: Rp. 4 juta
Bulan ke-14: Rp. 8 juta
Bulan ke-15: Rp. 16 juta
Bulan ke-16: Rp. 32 juta
Bulan ke-17: Rp. 64 juta
Bulan ke-18: Rp. 128 juta
Bulan ke-19: Rp. 256 juta
Bulan ke-20: Rp. 512 juta
Bulan ke-21: Rp. 1 milyar
Bulan ke-22: Rp. 2 milyar
Bulan ke-23: Rp. 4 milyar
Bulan ke-24: Rp. 8 milyar

Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR !!!
Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein sptrumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst.Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "KEKUATANDUPLIKASI ADALAH KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN".

=========
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks)?

Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijuluki pengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis menjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin GILA dan ditolak ratusan orang). Ia mampu mengubah produk komoditas murah(kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experience) berharga luar biasa mahal. Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC.Ia pandai pula memanfaatkan media sebagai "public relation" untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula membangun partnership dgn perusahaan global spt Pepsi, dst. Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopipertama yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 toko di tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiap tahun sampai sekarang...Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang "mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu saja sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C. Smith.
Baik sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom". Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia...
Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial freedom", walaupun hanya di kelas regional saja...

======Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1 secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih banyak (SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas).
Mari kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa memanfaatkan hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai dalam 5 tahun mendatang...--


SETUJU...!!! udah sepikirian nih sama Oom Einstein yang jenius :D
Bagi saya DUPLIKASI adalah konsep bisnis paling JENIUS.
Dengan duplikasi, kekurangan modal bukan hambatan, jadi dengan modal terbatas hasilnya bisa LUAR BIASA.

Mau juga tho jadi LUAR BIASA dengan DUPLIKASI???
Saya mau. Dan saya tahu, karena itulah yang dijalankan di bisnis saya.


Alhamdulillah diberi kesempatan ini ya Allah....
Lucky-lucky Me!!!

Sabtu, 12 September 2009

Getting busy

buuh... hari baru.
banyak sekali yang mau dikerjakan hari ini.

ayo semangat, walau badan masih sakit-sakit karena semaleman batuk-batuk....

lagi bersemangat nih buat mengurus bisnis secara online.
ngga bisa diem-diem aja, ngga ada alasan untuk bikin bisnis cara biasa only secara sekarang sudah jaman online harus bisa dimanfaatkan dengan baik dong.

"bisnis online apa? emang tessa ngga kerja?"
saya kerja kantoran, dan masih akan kerja selama minimum 5 tahun lagi karena masih ada ikatan dinas :P
justru karena saya kerja di kantor, makanya bisnisan secara online (i.e. dijalankan memanfaatkan media internet) jadi solusi bisnis saya.

"hehe, pasti tessa kerjaannya ngga bagus ya di kantor?"
wah, sama sekali ngga. saya kerja di bumn, dan saya pun mendapatkan fasilitas pendidikan di kantor.
"sudah kerja di bumn, masih perlu bisnis lagi?"
hehe.. percaya atau ngga, jawabannya adalah iya. demi anak-anak.
saya dan suami mau anak-anak dapat pendidikan terbaik.
dan kami sudah ada bayangan akan menyekolahkan anak-anak kami ke sebuah fasilitas sekolah asrama yang kabarnya terbaik se-asia tenggara. nanti lihat di sini.
kemarin sempat dapat hitung-hitungan biayanya, untuk tingkatan sd saja akan butuh biaya sampai 30 juta rupiah setahun. haaa.... mana bisa cuma mengandalkan gaji kami?
dan itu semua harus tersedia dalam 3 tahun ini, saat anak kami yang pertama berusia 6 tahun, waktunya masuk sekolah tingkat sd.

darimana bisa didapat tambahan dana? gaji sudah pasti tidak akan bisa menalangi.

di bisnis ini lah saya dapat solusinya
dengan menjalankan bisnis ini telah terbukti bahwa penghasilan 4-7 juta sebulan bisa didapat.
dalam 3 tahun, terbukti pula bahwa penghasilan 50juta sebulan pun bisa diraih.

life is full of choices, why not choose the best? so check out how the business will run.
jadi, masih heran kenapa saya siap-siap sibuk, getting busy with MY OWN business?

cheers & God Bless!!!